Pasangan pengantin menikah di tengah unjuk rasa di Kiev, Ukraina, 28 Desember 2013. (Reuters)
VIVAlife - Dua mempelai pengantin mengucapkan janji suci untuk hidup bersama, diikuti pemasangan cincin sebagai penanda sahnya ikatan pernikahan. Keluarga dan kerabat dekat ikut menyaksikan sakralnya momen tersebut, pesta pun digelar untuk memeriahkan penyatuan cinta.
Sayangnya, tak semua pengantin merasakan suka cita seperti itu. Beberapa pasangan terpaksa harus menggelar pernikahan di tengah carut marutnya keadaan negara.
Inilah yang dialami oleh sepasang pengantin di Kiev, Ukraina. Mereka menikah pada Sabtu, 28 Desember 2013 lalu. Mempelai wanita mengenakan gaun pengantin putih, yang pria dibalut oleh celana panjang dan jas hitam sederhana. Mereka berjalan bergandengan tangan menyusuri ibukota yang diselimuti cuaca dingin.
Pasangan itu berjalan di antara tenda-tenda pengungsian, sambil diikuti beberapa orang teman dan keluarga, keduanya mengunjungi Independence Square, tempat dimana pendukung integrasi pro Eropa sedang melakukan aksi damai.
Unjuk rasa terjadi karena dipicu oleh keputusan Presiden Viktor Yanukovych bulan lalu, ia mengumumkan bahwa Ukraina akan menjalin hubungan dengan Rusia. Tanpa disangka ternyata masyarakat marah, terutama mereka yang mendukung hubungan yang erat dengan Eropa Barat.
Pernikahan terlihat dirundung dengan kekacauan, kondisi yang sangat miris untuk acara sesakral itu. Tapi pasangan Ukraina ini membuktikan bahwa di saat-saat sulit, cinta masih dapat tumbuh dan dirayakan.
Tapi pernikahan seru sekaligus romantis di tengah unjuk rasa tidak hanya dilakukan pasangan asal Kiev tersebut. Beberapa pasangan juga melakukan penikahan di tengah suasana kacau unjuk rasa. Berikut adalah foto-foto pernikahan tersebut yang sempat diabadikan oleh Reuters:
Pasangan menikah di alun-alun Taksim, Istanbul, Turki, 3 hari setelah aksi unjuk rasa massal pada Juni 2013.
Pasangan asal Mesir ini berpose setelah pernikahan mereka dengan latar belakang unjuk rasa massal di Tahrir Square, Kairo, pada Juli 2011 silam.
Pasangan pengantin baru bergabung dengan para pengunjuk rasa di Taksim Square, Istanbul, Turki, Juni 2013.
Pasangan pengantin Palestina terpaksa merayakan pernikahan dalam tenda setelah rumah merekadi jalur Gaza hancur terkena serangan udara Israel. Pernikahan ini terjadi pada 2009 silam.
Pasangan ini melakukan aksi protes setelah menikah ketika terjadi konflik antara Israel dan Lebanon di Beirut pada 2006.