Bermain gadget di tempat tidur, membuat hasrat bercinta pasangan meredup. (iStock)
Bermain gadget di tempat tidur, membuat hasrat bercinta pasangan meredup. (iStock)
VIVAlife - Dalam satu dekade terakhir, frekuensi bercinta masyarakat Inggris ternyata menurun. Itu terungkap melalui survei yang dilakukan National Survey of Sexual Attitudes and Lifestyles. Dibanding tahun 2000, masyarakat Inggris bercinta 20 persen lebih sedikit.
Orang-orang berusia 16 hingga 44 tahun, hanya berhubungan seksual sebanyak kurang dari lima kali dalam sebulan. Padahal saat survei sebelumnya, rata-rata orang melakukannya dalam sebulan sebanyak 6,2 untuk pria, dan 6,3 untuk wanita.
Mengutip laman The Guardian, ada beberapa sebab. Yang mengejutkan, adalah karena maraknya penggunaan komputer tablet. “IPad dan komputer telah melanggar semua batas di kamar tidur,” kata Profesor Kaye Wellings dari London School of Hygiene dan Tropical Medicine.
Kini, orang lebih suka bermain komputer tablet di tempat tidur daripada bercinta . Masyarakat Jepang juga ‘menyalahkan’ obsesi terhadap gadget serta video game karena telah menurunkan hasrat seksual.
Penyebab lain, adalah depresi akibat kondisi resesi yang terjadi di negaranya. Seperti diketahui, tahun 2010 hingga 2012 Inggris berjuang menghadapi penurunan PDB. Kesulitan ekonomi itu ternyata berpengaruh terhadap kehangatan cinta.
Terutama, jika kepala keluarga terkena PHK akibat resesi. “Berdasarkan literatur, ada hubungan antara pengangguran dengan turunnya hasrat seksual,” ujar Wellings. Sebab, kepala keluarga yang terkena PHK akan merasa rendah diri, lalu depresi.
Tidak Sehat
Hipotesis itu diperkuat oleh data demografis di Inggris. Pada masa resesi, lebih sedikit orang yang menikah. Dengan begitu, hubungan seksual pun makin berkurang. Hal serupa juga terjadi di Jepang, satu dekade terakhir.
Menurunnya frekuensi bercinta , menurut Wellings, bisa menjadi masalah. “Hubungan bisa jadi tidak sehat jika orang tidak memiliki percintaan yang mereka inginkan,” katanya. Kurangnya minat bercinta , kini menjadi masalah umum di kalangan pria (14,9 persen) dan wanita (34,2 persen).
Sekitar empat dari 10 orang mengaku memiliki masalah seksual belakangan ini. Satu dari 10 responden, juga menyebut diri mereka tertekan akan kehidupan seksual yang dijalani. (ren)
