Studi: Ruangan Hangat Jaga Tubuh Tetap Langsing




ilustrasi langsing (artikelkesehatanq.blogspot.com)




ilustrasi langsing (artikelkesehatanq.blogspot.com)



VIVAlife - Saat orang berlomba-lomba memasang pendingin ruangan di rumah, para ahli justru menyarankan pemanas sentral. Itu mungkin akan menambah biaya listrik tiap bulan, tapi ini cara ampuh menjaga tubuh tetap langsing.


Studi yang baru dilaporkan Selasa kemarin, membuktikan hal itu. Orang yang tinggal di rumah hangat, lebih tidak berisiko gemuk dan cenderung memiliki indeks massa tubuh (BMI) rendah.


Para peneliti dari University of Stirling di Skotlandia, menemukan bahwa hubungan langsung antara suhu tinggi dengan lemak tubuh rendah.


Selama 13 tahun belakangan, mereka memfokuskan diri meneliti lebih dari 100 ribu orang dewasa yang rumahnya menggunakan pemanas sentral. Ditemukan, bukan olahraga fisik dan diet yang memengaruhi berat badan seseorang. Melainkan, suhu ruangan.


“Penelitian ini menunjukkan bahwa orang lebih sedikit makan dan lebih banyak mengeluarkan energi saat berada di lingkungan rumah yang hangat,” kata Dr Michael Daly, salah satu peneliti, seperti dikutip Daily Mail.


Umumnya, itu terjadi saat seseorang berada pada suhu lingkungan nyaman, sekitar 20 sampai 23 derajat selsius.


Temuan baru itu berlawanan dengan penelitian sebelumnya. Beberapa tahun terakhir, ilmuwan percaya suhu ruangan hangat merupakan faktor utama kenaikan tingkat obesitas di Amerika dan Eropa.


Suhu ruangan dingin dianggap membantu menjaga berat badan sehat, karena saat badan menggigil akan menghasilkan panas. Dengan begitu, orang akan mengeluarkan lebih banyak energi.


Nyatanya, itu terbantahkan. Orang-orang di rumah hangat justru memiliki tingkat BMI rendah. Sedangkan mereka yang hidup dengan suhu dingin cenderung lebih berat karena nafsu makan meningkat dan energi tak keluar banyak.