Bahaya di Balik Peralatan Rias




Ilustrasi peralatan rias. (REUTERS/Carlo Allegri)




Ilustrasi peralatan rias. (REUTERS/Carlo Allegri)



VIVAlife - Tahukah Anda, apa yang bersarang di balik peralatan rias? Menurut studi yang dilakukan Dr Farbod Nekouei, seorang mikrobiologis, peralatan rias mengandung sampai 241 koloni bakteri. Itu baru terlihat setelah peralatan rias dilihat di bawah mikroskop di laboratorium.


Ia menyebutkan, stik maskara, eyeliner, dan kuas atau spons bedak merupakan peralatan yang paling banyak mengandung bakteri dibanding lainnya. Apalagi jika sudah dipakai sejak lama. Kalau tak segera dibuang, bakteri akan berkembang biak di sana.


Dampaknya, bakteri-bakteri itu bisa menyebabkan infeksi atau iritasi kulit. “Bakteri ini menyebabkan lebih dari 50 persen infeksi aliran darah,” terang para peneliti dari European Society of Clinical Microbiology and Infectious Diseases, seperti dilansir Daily Mail.


Kuas alis, kata peneliti, positif mengandung sekitar empat koloni micrococcus luteus. Itu merupakan bakteri yang ditemukan di banyak tempat, seperti kulit manusia, air, debu, dan tanah. Meski tidak begitu berbahaya, bakteri ini tetap mampu menyebabkan infeksi bagi mereka dengan sistem imun lemah.


Sedangkan kuas atau spons bedak dan stik maskara, mengandung staphylococcus epidermidis. Itu adalah organisme yang banyak ditemukan pada kulit serta lingkungan rumah sakit. Selama beberapa tahun, ia menjadi penyebab utama infeksi yang berhubungan dengan sistem prostetik. Imun tubuh diserang, dan berujung pada penyakit kronis.


“Saat peralatan make up menua, efektivitas zat-zat kimia di dalamnya semakin menurun dan bakteri mulai berkembang biak,” jelas Nekouei. Itulah proses bagaimana peralatan itu berubah fungsi dari mempercantik wajah menjadi merusak kesehatan kulit.


Untuk mengantisipasi hal itu, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah mencuci kuas dan spons secara rutin. Agar lebih aman, sebaiknya peralatan rias juga diganti dengan yang baru. Itu lebih baik daripada membiarkan kulit wajah Anda terinfeksi bakteri. (adi)