Awas, Mengetik Pesan Elektronik Bahaya bagi Kesehatan




Ilustrasi wanita bekerja mengetik. (http://telegraph.co.uk)




Ilustrasi wanita bekerja mengetik. (http://telegraph.co.uk)



VIVAlife-Mengetukkan jari pada keyboard komputer mungkin pekerjaan sederhana. Hampir semua orang melakukannya tiap hari. Tapi tahukah Anda, apa yang sebenarnya terjadi saat mengetik pesan elektronik?


Menurut sebuah studi, 80 orang berhenti bernafas saat mengetik. Dan tentu saja, itu merusak kesehatan. Ini yang membuat Anda sering merasa pusing saat mengetik. Gejala lainnya, adalah keluarnya keringat berlebih dan denyut jantung yang meningkat.


Mengutip laman Daily Mail, itu mungkin disebabkan perasaan larut dalam keasyikan kata-kata. Terutama, saat berkonsentrasi menghadapi paragraf yang sulit. Kondisi itu disebut apnea.


Istilah apnea memang lebih lazim dikenal untuk mendeskripsikan gangguan tidur. Saat seseorang bernafas tidak normal dan menyebabkan dengkuran, itu disebut apnea tidur. Karena nafas tertahan, asupan oksigen ke otak pun terhambat.


Akibatnya: tubuh kelelahan, tenggorokan sakit, konsentrasi menurun, kepala sakit, emosional, depresi, sampai turunnya libido dan impotensi. Secara singkat, itu disebut sympathetic nervous system (SNS). Hal-hal itu juga bisa terjadi pada apnea saat mengetik pesan elektronik.


Jika itu terjadi di kantor, baik tubuh maupun pikiran bisa stres. Maka, disarankan untuk tetap mengontrol nafas saat mengetik. Bahkan, jika diperlukan, penting juga memonitor denyut jantung.


Yang terpenting, kesadaran penuh diperlukan, agar tubuh tidak terlena oleh kata-kata asyik maupun paragraf sulit. (eh)