FOTO: Jejak Peninggalan Bandara Kemayoran




Kondisi bangunan sisa-sisa Bandara Kemayoran, Jakarta, Selasa (17/9/2013). (VIVAnews/Muhamad Solihin)




Kondisi bangunan sisa-sisa Bandara Kemayoran, Jakarta, Selasa (17/9/2013). (VIVAnews/Muhamad Solihin)



VIVAlife - Tak banyak yang tahu jika di Kemayoran pernah berdiri sebuah bandara komersial pertama di Indonesia. Bandara yang dinamakan Kemayoran tersebut sudah dibangun sejak Indonesia belum merdeka, yakni pada 1934.


Kapasitas Bandara Kemayoran sudah terhitung cukup besar dan modern kala itu. Luasnya lebih dari 40 hektare. Di bagian atas gedung bandara, ada sebuah tempat hiburan malam yang terkenal.


Sayang, Bandara Kemayoran harus ditutup secara resmi pada 1 Juni 1984. Saat itu, bandara sudah berhenti beroperasi lebih dari setahun lamanya. Seluruh operasional bandara dipindahkan ke Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng. Alasannya, karena bandara di Kemayoran tak bisa berkembang lagi.


Lihat foto-fotonya di tautan ini.


Kini, kegagahan Bandara Kemayoran tinggal sisa-sisa saja. Gedung bandara direnovasi menjadi PRJ yang tiap tahun dijadikan arena pesta warga Jakarta.


“JIExpo, Hypermart, itu dulunya bangunan bandara,” kata Sumantri, 75, yang pernah menjadi teknisi radio komunikasi Bandara Kemayoran.


Di depan JIExpo, masih tampak menara yang menjadi salah satu bukti eksistensi Bandara Kemayoran. Sayang, sudah tak terawat. Sekitarnya ditumbuhi ilalang.


Yang masih terlihat jelas hanya landasan pacu bandara yang kini dilalui berbagai macam kendaraan. Namanya berganti menjadi Jalan Benyamin Sueb. Nama itu diambil dari tokoh lawak Benyamin yang memang asli Kemayoran.


“Bekas landasan itu dijadikan jalan, dibangun terus sampai tol. Makanya jalannya kuat, kekar. Dulunya dilewati pesawat,” ucap Sumantri lagi.


Kini, kanan-kiri jalanan itu adalah gedung-gedung dan lapangan golf. Sebagai bukti, ada halte bus Transjakarta yang jelas-jelas bernama "Halte Landasan Pacu Timur". (art)


Baca juga:


Dua Pojok Sejarah Jakarta yang Terlupa