Survei: Bercinta Liar, Kesehatan Mental Lebih Baik




Ilustrasi bercinta. (iStockphoto)




Ilustrasi bercinta. (iStockphoto)



VIVAlife - Orang-orang yang menggandrungi percintaan liar selama ini dianggap menyeramkan. Mereka seperti punya kelainan. Istilah barat menyebut mereka BDSM (bondage, discipline, sadism, masochism).

Saat bercinta, mereka sering menggunakan alat sadistis seperti cambuk atau borgol, serta menganggap lawannya “budak”. Anehnya, studi terbaru menyebut pecandu bercinta liar lebih baik secara mental.


Mengutip Huffington Post, penelitian yang baru dirilis bulan Mei itu melibatkan 902 pecandu bercinta liar dan 434 orang yang menyukai percintaan umum, bahkan yang lebih romantis.


Mereka diminta mengisi kuisioner soal kepribadian, kesejahteraan secara umum, kepekaan terhadap penolakan, serta gaya dalam mengikat hubungan. Seluruh peserta tak tahu tujuan kuisioner itu.


Hasilnya, mereka yang disebut BSDM justru mencetak skor lebih banyak dalam poin-poin standar kesehatan. Mereka yang selera bercintanya normal, justru lebih tidak sehat secara mental.


Pecandu percintaan liar lebih terbuka dan peka terhadap penolakan, lebih aman dalam berhubungan, bahkan lebih baik dalam kesejahteraan. Anggapan bahwa mereka penjahat seksual, sirna sudah.


Menurut Andreas Wismeijer, psikolog Nyenrode Business University di Belanda para pecandu percintaan liar dianggap lebih sehat secara mental karena mereka jujur, terutama soal keinginan seksual.


Mengomunikasikan apapun yang diinginkan, termasuk soal hasrat seksual dianggap baik untuk kesehatan mental. Kemungkinan kedua, kata Andreas, karena mereka sudah ditempa amat keras.


Pecandu percintaan liar sudah kebal terhadap anggapan miring masyarakat soal diri mereka. Dengan begitum kondisi emosionalnya lebih stabil. Berbeda dengan mereka yang menunjukkan kondisi baik-baik saja padahal dalam dirinya penuh hasrat tak tersalurkan. (ren)