Wanita Pengidap Kanker Ini Pertaruhkan Nyawa Demi Bayi




Ilustrasi wanita hamil. (iStock)




Ilustrasi wanita hamil. (iStock)



VIVAlife - Berita kehamilan adalah sesuatu yang ditunggu-tunggu pasangan Elizabeth Joice dan Max. Sebab, spesialis kesuburan sudah mengklaim Liz tidak mungkin hamil.

Sejak lama, wanita 36 tahun itu berjuang melawan sarcoma, kanker yang menyerang tulang, otot, dan pembuluh darah. Tahun 2010, Liz pernah menjalani kemoterapi.


“Ketika kami tahu Liz hamil, itu seperti keajaiban. Memiliki anak sebenarnya bukan hal penting bagi saya, tapi ini penting untuk Liz,” kata Max, seperti dikutip laman CNN.


Namun sebulan setelah kehamilannya, Liz kembali dikhawatirkan soal kanker. Lewat pembedahan, tumor sudah dihilangkan dari punggungnya. Hanya saja, ia masih butuh MRI.


Pemindaian penuh diperlukan, untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar di tubuhnya. Masalahnya, pemindaian itu akan merusak janin yang berkembang di rahim Liz.


Ia pun menghadapi keputusan sulit. Demi mengetahui penyebaran kanker di tubuh, Liz harus mengakhiri kehamilannya. Atau, ia bisa tetap hamil tapi tak tahu status tubuhnya soal kanker.


“Kami merasa, jika mengorbankan kehamilan untuk MRI dan ternyata tak ada penyebaran kanker, maka kami sama saja ‘membunuh’ satu-satunya kesempatan untuk punya anak,” kata Max mengungkapkan.


Terombang-ambing dalam dilema, Liz dan Max akhirnya memutuskan tidak akan mengorbankan calon buah hati mereka. Liz pun hanya memindai tubuh dengan sinar X. Diketahui, ada tumor di paru-parunya.


Namun Liz tetap mempertahankan kehamilannya. Ia lantas melahirkan enam minggu lebih awal. Setelah itu, dokter menemukan kanker telah menyebar di jantung, perut, dan panggul Liz.


Wanita luar biasa itu akhirnya meninggal di rumah sakit, sekitar dua bulan setelah melahirkan.


“Penyakit ini mengancam jiwanya, tapi dia tetap optimistis dan sangat kuat. Dia rela bertarung dengan apapun demi memiliki bayi kami,” ujar Max, sedih sekaligus kagum akan perjuangan istrinya. (eh)