FOTO: Ada "Surga" di Ujung Pulau Jawa




Sekelompok turis menyusuri Muara Cigenter di Taman Nasional Ujung Kulon. (Dok. Ardha Prasetya)




Sekelompok turis menyusuri Muara Cigenter di Taman Nasional Ujung Kulon. (Dok. Ardha Prasetya)



VIVAlife - Ada surga di ujung paling barat Pulau Jawa. Taman Nasional Ujung Kulon namanya. Menyusuri tempat itu, tidak akan lepas dari keindahan alamnya yang membentang luas. Mulai dari hutan-hutan lebat tempat badak Jawa dan satwa langka lainnya tinggal, muara, hingga keindahan lautnya yang jernih.


Daya tarik utama Taman Nasional Ujung Kulon adalah badak Jawa, yang kini hanya tersisa sekitar 60 ekor. Meski bebas berkeliaran, badak bercula satu ini termasuk hewan pemalu, sehingga tidak banyak orang yang beruntung bisa melihatnya.


Tapi di Ujung Kulon, bukan hanya badak Jawa yang bisa ditemui. Hewan-hewan lain seperti banteng, merak, monyet, babi dan rusa juga menjadi pemandangan menarik yang tidak boleh dilewatkan di tempat ini.


Hewan-hewan itu tinggal hampir di semua pulau yang mengelilingi Taman Nasional Ujung Kulon. Para wisatawan biasanya memulai perjalanan dengan mengunjungi Pulau Peucang.


Pulau kecil yang dikelilingi dengan laut biru dan pasir putih yang indah. Terdapat beberapa penginapan berbentuk rumah panggung di pulau. Tepat di belakangnya, hutan lebat dengan rerimbunan pohon hijau membentang luas. Di sanalah, monyet-monyet kecil, babi hutan dan rusa berkeliaran.


Lanjutkan perjalanan Anda ke padang rumput Cidaon. Kawasan di mana banteng liar tinggal. Tidak butuh waktu lama. Perjalanan menuju padang rumput ini hanya membutuhkan waktu sekitar lima belas menit dengan kapal dari Pulau Peucang.


Sesampainya di dermaga, Anda akan disambut dengan hutan lebat sebelum akhirnya tiba di padang rumput. Berhati-hatilah melewati kawasan hutan ini, sebab Anda bisa saja menemui satwa-satwa langka dan buas yang muncul kapanpun.


Jika Anda ingin sesekali merasakan tinggal di pulau pribadi. Pulau Handeleum bisa jadi lokasi penginapan yang tepat. Di pulau itu hanya terdapat satu vila dan beberapa barak yang digunakan untuk menginap.


Bonusnya, rusa-rusa cantik yang berkeliaran bebas akan menemani malam Anda. Mereka tidak segan menghampiri pengunjung yang ingin memberikan makan dan berfoto. Beberapa monyet kecil juga berkeliaran di pulau itu.


Selain hewan-hewan tersebut, kegiatan menarik yang bisa dilakukan di Pulau Handeleum adalah mendayung menyusuri muara Cigenter dengan kano. Satu kano biasanya diisi dari lima hingga enam orang dan ditemani oleh satu petugas yang akan membantu Anda mendayung.


Airnya yang berwarna hijau dengan pepohonan lebat di kanan dan kiri, memberikan sensasi tersendiri. Belum lagi beberapa hewan seperti ular dan buaya yang sesekali muncul ketika menyusuri muara.


Di muara ini juga, Anda bisa melihat jejak-jejak kaki badak. Badak-badak tersebut biasanya menghabiskan waktu di muara itu sekitar pukul 5 pagi untuk mandi. (umi)