Di Kota Ini, Kotoran Anjing "Dihargai" Rp7,9 Juta




Pastikan anjing tidak buang kotoran sembarangan jika tak ingin didenda Rp7,9 juta. (iStock)




Pastikan anjing tidak buang kotoran sembarangan jika tak ingin didenda Rp7,9 juta. (iStock)



VIVAlife - Jika membawa anjing berjalan-jalan ke kota Naples di Italia, pastikan ia tidak buang kotoran sembarangan. Bisa-bisa Anda kena denda US$690 atau setara dengan Rp7,9 juta. Mengeluarkan sejumlah itu hanya untuk kotoran anjing, rasanya konyol bukan?

Naples memang dikenal sebagai kota yang mengagungkan kebersihan. Mereka sangat anti terhadap kotoran anjing yang berserakan di jalanan. Tak hanya mengganggu pemandangan, kotoran itu juga bau tak sedap dan merugikan manusia yang tak sengaja menginjaknya.


Karena itu, Naples kemudian menerapkan solusi unik: tes DNA terhadap setiap kotoran anjing yang ditemukan. Dengan begitu, pemerintah akan mengetahui identitas anjing sekaligus pemiliknya. Karena dinilai tak bertanggung jawab, pemilik anjing pun akan dikenai denda.


Bagaimana itu bisa efektif? Pertama, petugas pemerintah akan mengumpulkan DNA anjing yang ada di seluruh kota melalui sampel darah. Kemudian, setiap menemukan kotoran di jalan, akan diambil pula sampelnya. Kotoran pun dibawa ke laboratorium untuk dianalisis.


Melalui serangkaian tes, kotoran pun akan memiliki “identitas”. Bisa diketahui ia punya siapa.


Terobosan itu ditawarkan The Knoxville, Tenn and PooPrints. Itu merupakan perusahaan bio-teknologi yang bisa melacak identitas hewan melalui kotorannya. Untuk menyewa jasanya, pemerintah harus membayar antara US$34,95 hingga US$59,95 per anjing.


Nominal itu setara dengan Rp405 ribu hingga Rp694 ribu. Tiap anjing harganya bervariasi, tergantung besar atau kecilnya tes DNA yang dilakukan. Cedric Moses, Presiden Pet CSI menyebut, mengenal DNA anjing adalah salah satu cara menjaga ketertiban soal kotoran hewan.


“Ketika orang mulai mengeluarkan uang, mereka juga mulai sadar akan keteraturan,” katanya, seperti dikutip laman Huffington Post.


Kini, bukan hanya Italia yang menerapkan pemikiran unik The Knoxville. Atas nama kebersihan lingkungan, Israel, Kanada, dan 43 negara bagian Amerika Serikat juga sudah melakukannya.