Sterilkan Tubuh Usai Menerjang Banjir




Air di daerah banjir atau sekitarnya rentan terkontaminasi. (VIVAnews/Denny Armandhanu)




Air di daerah banjir atau sekitarnya rentan terkontaminasi. (VIVAnews/Denny Armandhanu)



VIVAlife - Hujan yang mengguyur Jakarta sejak semalam, membuat beberapa ruas jalan terancam lumpuh akibat banjir. Ratusan rumah kembali terendam. Warga pun terpaksa harus menetap lebih lama di pengungsian.


Jika tinggal di daerah banjir, atau terpaksa harus melewati jalan-jalan yang tergenang, Anda harus mulai waspada. Sebab, banjir rentan terhadap penyakit tertentu.


Ini disebabkan oleh air yang terkontaminasi dan mengandung bakteri serta virus yang menular. Termasuk bakteri usus seperti E.coli, Salmonella, dan Shigella.


Tidak hanya itu, virus hepatitis A dan tetanus pun rentan terjadi akibat air yang terkontaminasi banjir. Virus dan bakteri ini menular melalui makanan atau air yang terkontaminasi akibat banjir. Penyakit tetanus misalnya, menular akibat tanah atau air yang terkontaminasi dan menyentuh area kulit yang luka atau lecet.


Bukan hanya bakteri dan virus, banjir juga dapat terkontaminasi oleh limbah dari industri bahan kimia dan sampah. Air yang terkontaminasi dengan bahan kimia ini biasanya memiliki efek yang berbeda.


Meski demikian, gejala yang paling sering terjadi akibat limbah industri adalah keracunan yang ditandai dengan sakit kepala, ruam pada kulit, pusing, mual, rasa lemah dan lelah.


Untuk menghindari penyakit yang ditularkan melalui banjir, menjaga kebersihan adalah yang utama. Pastikan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir. Terutama sebelum mulai bekerja, sebelum dan setelah makan serta setelah bekerja.


Yang perlu Anda ingat, air di daerah banjir atau sekitarnya rentan terkontaminasi. Jadi, pastikan Anda mendapat pasokan air bersih. Jika tidak ada, gunakan air kemasan, air yang sudah direbus minimal 10 menit atau air yang menggunakan disinfektan.


Jika air banjir telanjur mengenai kulit Anda lecet dan luka, usahakan untuk tidak menyentuh air banjir kembali. Tapi, jika Anda terpaksa harus menerobos banjir, bersihkan kulit yang luka dengan mencucinya menggunakan sabun dan air yang telah diberi disinfektan atau air matang.


Gunakan salep antibiotik dan tutup dengan perban untuk mengurangi risiko infeksi.


Jangan lupa untuk siapkan plastik, sarung tangan karet, sepatu bot, dan pakaian pelindung lainnya untuk menghindari kontak langsung dengan banjir. (art)


Berbagai sumber.