Ini Solusi Atasi Kepala Bayi Peyang




Helm medis yang kini jadi aksesori trendi bagi bayi. (Facebook/Christa Witmer Covert)




Helm medis yang kini jadi aksesori trendi bagi bayi. (Facebook/Christa Witmer Covert)



VIVAlife - Bayi dengan bentuk kepala asimetri banyak terjadi, karena kesalahan posisi tidur. Insiden ini berupa bentuk kepala tidak teratur di bagian belakang, atau lebih dikenal dengan istilah kepala peyang, juga disebut plagiocephaly dalam bahasa medis.


Secara tradisional, plagiocephaly biasanya ditangani dengan mengubah posisi tidur, atau sering berganti posisi ketika menyusui. Tapi seorang ayah bernama Wesley Piercy, menggunakan alat unik untuk mengatasi kepala asimetri si kecil. Ia membeli sebuah helm yang dirancang khusus, lengkap dengan motif-motif lucu mengikuti karakter bayi.


Bermula dari Piercy, kini perangkat medis untuk bayi tersebut merangkap jadi aksesoris keren. Awalnya, pria asal California itu mempublikasikan foto Benton, bayinya yang berusia delapan bulan di situs Reddit. Si kecil Benton bergaya dengan helm bermotif Star Wars pada foto tersebut. Kemudian, berbagai tanggapan positif pun dilontarkan.


Banyak orang tua yang kemudian mengikuti langkah Piercy, salah satunya Christa Witmer Covert, yang memakaikan helm bertuliskan "Fixin' my melon" pada putrinya, Sloane, yang berusia enam bulan. "Bentuk kepalanya mengalami perubahan yang drastis," tutur Covert gembira.


Dilansir dari Today, helm ini diproduksi Bling Your Band, bekerja sama dengan Wrap Buddies untuk desain. Selain itu, Pinterest juga menyajikan desain kreatif, di antaranya ada wajah seniman Van Gogh yang dilukiskan pada helm. Bisnis ini begitu menarik bagi orang tua, apalagi helm mungil tersebut bisa diubah jadi sesuatu yang menyenangkan bagi anak-anak.


"Orang-orang yang melihat akan bertanya mengenai helm unik ini, mereka tak lagi menatap helm polos yang menandakan anak saya memiliki penyakit yang mengerikan. Ini jelas membantu saya menghadapi situasi tersebut," kata Rachel Lynn, yang putranya, Greyson, mengenakan helm itu selama tiga bulan.


Variasi lain juga bisa disertakan agar helm semakin menarik. Menuliskan nama anak misalnya, atau menambahkan aksesori seperti memiliki bunga.


Joseph Losee, kepala divisi pediatrik dari Children’s Hospital of Pittsburgh mengatakan, perangkat tidak menekan kepala kembali ke bentuk semula, namun memberikan ruang yang kosong pada bagian asimetri, lalu mendorong kepala untuk mengisi ruangan tersebut. Helm dianjurkan untuk bayi berusia enam bulan hingga satu tahun.


Bayi dianjurkan memakainya 24 jam sehari, ketika mandi bisa dilepas terlebih dahulu. Harga helm ini berkisar US$3 ribu atau setara dengan Rp36 juta.


Plagiocephaly bukan satu-satunya alasan untuk mengenakan helm ini, beberapa bayi juga membutuhkan setelah operasi atau jika mereka memiliki masalah keseimbangan. (asp)