Tuol Sleng, Saksi Bisu Kekejaman Khmer Merah




Tuol Sleng masih berdiri kokoh hingga saat ini. (wikipedia.org)




Tuol Sleng masih berdiri kokoh hingga saat ini. (wikipedia.org)



VIVAlife - Tuol Sleng. Sebuah gedung bertingkat yang tak istimewa dari kejauhan. Hanya kesan lusuh yang terlihat. Tembok putihnya sudah mengelupas sehingga gedung ini diselimuti warna abu-abu dari semen dan terlihat kusam.

Bangunan tak direnovasi untuk mempertahankan hawa sejarah yang pernah dipotretnya. Tuol Sleng menyimpan rahasia kelam. Pernah difungsikan sebagai sekolah hingga penjara bernama S-21. Tempat dimana rezim Pol Pot yang sangat kejam pernah bersemayam.


Pol Pot merupakan mantan Perdana Menteri Demokratik Kamboja. Ia memimpin rezim Khmer Merah yang kejam. Saat rezim tersebut berjaya pada 1975, gedung yang semula bernama Chao Ponhea Yat High School ini, dialih fungsikan untuk memenjarakan para tahanan. Sekitar lima belas ribu orang diperkirakan dikurung di dalamnya.


Hidup di dalam penjara S-21 sangat mengerikan. Para tahanan dimasukkan ke dalam sel dan tidak diperbolehkan berinteraksi dengan tahanan lain. Mereka dipukul dan disiksa oleh petugas. Bahkan selama proses interogasi, ada yang dikejutkan dengan listrik dan besi panas.


Semua masa lalu itu kini bisa dikenang oleh banyak orang. Bangunan bekas penjara tersebut dijadikan museum untuk melestarikan kenangan-kenangan suram pada rezim Pol Pot.


Pengunjung bisa berkeliling museum, mampir ke kamar dimana penyiksaan dilakukan. Gambar-gambar yang menyedihkan saat masa itu pun dipajang di dalam kamar, sehingga atmosfer penganiyaan semakin kental. Terdapat pula alat yang digunakan untuk menyiksa tahanan.


Seperti dilansir laman Atlasobscura, salah satu koleksi yang paling mengerikan adalah peta tengkorak. Peta mendeskripsikan wilayah Kamboja dan seluruhnya terbuat dari tengkorak manusia serta tulang-belulang. Itu merupakan rangka dari tahanan yang meninggal di penjara ini. (ren)