Sebagian Besar Penyakit Dipicu Pikiran Bawah Sadar?




Konflik diri, memori sakit, sugesti dan stres, adalah beberapa penyebab penyakit psikosomatis. (iStock)




Konflik diri, memori sakit, sugesti dan stres, adalah beberapa penyebab penyakit psikosomatis. (iStock)



VIVAlife - Pengobatan demi pengobatan terus diupayakan untuk menyembuhkan penyakit. Tapi itu tak bekerja dengan baik. Tubuh tak kunjung sehat, justru bertambah kritis padahal uang banyak dihamburkan demi membeli kesehatan.


The American College of Family Physicians mengatakan bahwa 90 persen penyakit disebabkan oleh faktor psikogenik, bukan organik. Psikogenik adalah semua hal yang berkaitan dengan kondisi kejiwaan.


Adi W.Gunawan, hipnoterapis dari Asosiasi Hipnoterapi Klinis Indonesia, menyetujui hal tersebut. Menurutnya, faktor psikogenik sangat berperan menyebabkan penyakit yang disebut psikosomatik.


"Hal ini dipengaruhi oleh pikiran bawah sadar, yang 95 persen menentukan proses aktivitas berpikir. Dengan demikian, turut menentukan hampir semua keputusan, tindakan, emosi dan perilaku kita," kata Adi W.Gunawan saat ditemui di Gedung WTC II, Jakarta Selatan, Rabu, 13 November 2013.


Konflik diri, memori sakit, sugesti dan stres, adalah beberapa penyebab penyakit psikosomatis. Yang kemudian hari dapat berdampak pada masalah medis lainnya, seperti kanker.


"Tapi ini tak berlaku pada penyakit yang memiliki sifat turun-temurun, contohnya seperti diabetes," ujarnya.


Psikosomatis dapat ditangani dengan hipnoterapi klinis, yakni teknik terapi yang dilakukan dalam kondisi hipnosis sehingga dapat menjangkau pikiran bahwa sadar. Dari situlah emosi yang menjadi akar masalah akan dicari, kemudian diterapi agar masalah teratasi.


Menurut Adi, hipnoterapis bukanlah seseorang yang dapat menyembuhkan penyakit. Mereka hanya bertugas menavigasikan pikiran bawah sadar pasien.


"Kami hanya komplimen. Untuk selanjutnya, pasienlah yang menyembuhkan diri sendiri melalui perintah pikiran bawah sadar itu," lanjut Adi.