Menyusuri Eksotisme Pantai Selatan Jawa Timur (I)




Pantai Popoh di Tulungagung. (Dphotographer/Frankie JD Orah)




Pantai Popoh di Tulungagung. (Dphotographer/Frankie JD Orah)



VIVAlife - Pesona alam Jawa Timur tak terbantahkan, apalagi jika dipadu dengan budayanya yang khas. Propinsi yang terdiri atas 29 kabupaten dan 9 kota itu punya warna wisata unik di masing-masing wilayah.


Wisata Jawa Timur bukan hanya menjulangnya Bromo dan eksotisnya tari Ponorogo. Masih banyak kekayaan lain yang tersembunyi, beserta ragam budayanya yang tak pernah luntur.


Melengkapi daftar destinasi Anda, berikut hasil penyusuran VIVAlife di sepanjang pantai Selatan Jatim, dan rangkuman dari berbagai sumber.


Pacitan


Perjalanan dimulai dari Pacitan, kabupaten paling barat dari Jawa Timur. Ada Pantai Klayar yang menyimpan pesona luar biasa. Keunikan itu berupa batu karang mirip Sphinx, karang bolong, seruling laut, dan air mancur alami. Letaknya sekitar 45 kilometer sebelah Barat Pacitan.


Trenggalek


Lanjutkan perjalanan ke Trenggalek. Kota ini menyimpan gua besar yang terdiri dari 9 ruang utama. Gua Lowo, 30 kilometer dari Trenggalek, menyuguhkan panorama stalaktit dan stalagmit sepanjang 850 meter. Pengunjung bisa menyusurinya melalui jembatan yang dibangun kokoh di dalam gua.


Dilirik dari sisi budaya, ada ritual Larung Sembonyo di antara bulan Syawal dan Dzulhijjah. Ritual itu dilakukan nelayan dan petani sebagai penghormatan kepada leluhur.


Tulungagung


Inilah kota penghasil marmer terbesar di Indonesia. Coba sambangi Pantai Popoh, sekitar 30 kilometer dari pusat kota. Walau berhadapan dengan luasnya Samudra Hindia, pantai ini memiliki air yang tenang dan angin yang tidak terlalu kuat.


Soal budaya, Jaranan Sentherewe adalah andalan Tulungagung. Yakni, tarian kuda lumping yang dimainkan para pria dengan iringan nyanyian sinden. Tarian itu merupakan gabungan seni jaranan Jawa dengan gerakan agresif, penuh energi, dan dinamis.


Blitar


Meninggalkan Tulungagung, teruskan perjalanan ke arah Timur. Jika Gunung Kelud sudah terlalu biasa, coba kunjungi Candi Penataran di bawah kaki. Candi itu kaya akan corak relief, arca, dan struktur bangunan yang bergaya Hindu.


Setiap 1 Juni, masyarakat Blitar melangsungkan upacara adat Grebeg Pancasila, untuk memeringati hari kelahiran Pancasila. Maklum, Blitar merupakan kota kelahiran Sang Proklamator, Soekarno. Tempat persemayaman Presiden pertama RI itu juga bisa menjadi destinasi wisata di Blitar.


Bersambung...