Ini yang Terjadi pada Otak Ketika Melihat Diskon




Konsumen hanya berpikir secara rasional dan matematis untuk 23 menit pertama pada toko yang mereka datangi. (123rf.com)




Konsumen hanya berpikir secara rasional dan matematis untuk 23 menit pertama pada toko yang mereka datangi. (123rf.com)



VIVAlife - Segala keperluan belanja sudah disiapkan pada secarik kertas. Barang-barang yang hendak dibeli telah dicatat dengan rapi. Tapi ketika memasuki supermarket, mata tak terkendali, dompet pun menipis untuk membeli hal-hal yang tak direncanakan. Mengapa bisa demikian?

Bangor University di Inggris tertarik untuk meneliti hal ini. Mereka mencari tahu apa yang terjadi di otak manusia ketika sedang berbelanja. Penelitian ini menganalisa cara kerja rasional dan emosional pada otak.


Penelitian melibatkan sejumlah relawan. Mereka diminta memilih barang diskon dan promo yang ditampilkan layar sentuh. Hasilnya, ternyata otak berprilaku tak logis ketika dihadapkan dengan semacam informasi yang berlebihan, seperti diskon dan promo di supermarket.


"Hampir 20 persen pembeli mengambil barang yang sedang promo ke dalam keranjang mereka. Bahkan pada penawaran beli satu dapat satu, yang harganya lebih mahal dari harga normal sekalipun," kata Direktur Shopping Behaviour Xplained (SBXL), Phillip Adcock, seperti dilansir laman BBC.


Ditunjukkan juga pada penelitian, konsumen hanya berpikir secara rasional dan matematis untuk 23 menit pertama pada toko yang mereka datangi. Setelah itu, mereka mulai berpikir secara emosional, mengesampingkan pemikiran logis yang biasa digunakan untuk menghitung uang.


"Sekitar 40 menit berjalan, otak pun lelah dan konsumen benar-benar menutup pemikiran rasional," ujar Phillip.


Psikolog dari Bangor University, Paul Mullins menjelaskan, penelitian ini

berguna pada pengambilan keputusan dalam konteks dunia nyata. Sekaligus memberitahu siapa pun tentang bagaimana menanggapi informasi, seperti diskon dan promo. (umi)