Dibuka, Klinik Khusus untuk Pecandu Internet




Para pecandu internet rentan terhadap sejumlah penyakit, seperti obesitas. (istockphoto)




Para pecandu internet rentan terhadap sejumlah penyakit, seperti obesitas. (istockphoto)



VIVAlife - Meningkatnya jumlah pecandu internet telah memunculkan kekhawatiran di sejumlah negara. Guna menekan tingginya angka pecandu internet ini, beberapa negara bahkan telah membuka klinik dan berbagai terapi.


Di Korea Selatan misalnya, terdapat terapi berkuda guna menyembuhkan pasien dari kecanduan internet. Sementara di Amerika Serikat (AS), ada beberapa pusat pengobatan yang didirikan guna mengobati para pecandu internet.


Dalam waktu dekat, sebuah klinik baru akan dibuka di Bradford Regional Medical Center, Pennsylvania. Klinik tersebut khusus untuk menangani pasien yang mengalami kecanduan internet.


"Banyak negara telah melakukan pencegahan dan edukasi seputar masalah ini, dan kami orang Amerika baru mulai berpikir dalam istilah-istilah," ujar kepala program klinik khusus pecandu internet di Bradford Regional Medical Center, Dr. Kimberly Young.


Seperti dilansir kantor berita Reuters, Young diketahui telah berpengalaman menangani ribuan pecandu internet sejak tahun 1994. Pengobatan tersebut dilakukannya secara pribadi.


Ia menilai bahwa kini internet bisa menjadi objek candu baru, selain pornografi, belanja, dan judi. Selain itu, internet juga memungkinkan lahirnya perilaku unik, seperti penggunaan kompulsif media sosial.


Sementara itu, pendiri Center for Internet and Technology Addiction sekaligus pengajar di University of Connectitcut School of Medicine, Dr. David Greenfield, memiliki cara khusus dalam mengobati para pecandu internet.


Salah satunya adalah memasang blokir situs web, dan perangkat lunak pada komputer pasien. Selain itu, ia juga meminta pasiennya membuat daftar 100 hal yang mereka dapat lakukan di dunia nyata. "Keterampilan sosial pasien menyusut dan mereka tidak tahu bagaimana hidup di dunia nyata," kata Greenfield.


Tak hanya masalah keterampilan sosial, para pecandu internet juga rentan terhadap penyakit. Sebagai contoh obesitas, sindroma terowongan karpal, dan trombosis vena Deep (DVT).