Kelas Menengah ke Bawah Pun Bisa Pakai Baju Desainer




Sejumlah model saat memperagakan busana rancangan Itang Yunasz di Jakarta. (VIVAnews/Fernando Randy)




Sejumlah model saat memperagakan busana rancangan Itang Yunasz di Jakarta. (VIVAnews/Fernando Randy)



VIVAlife - Selama ini busana rancangan desainer identik dengan masyarakat kelas menengah ke atas. Dengan harga yang terbilang mahal dan desain mewah, busana tersebut memang sulit dijangkau kelas menengah ke bawah.


Namun desainer ternama Indonesia, Itang Yunasz berusaha mengikis anggapan yang sudah terlanjur melekat pada masyarakat itu. Ia pun merilis busana yang khusus ditujukan untuk kalangan menengah ke bawah. Busana itu dipasarkan di sebuah pusat perbelanjaan kawasan Tanah Abang.


Itang memulai bisnisnya tersebut sejak satu tahun yang lalu. Tujuannya sangat sederhana. Ia ingin bisa mendandani seluruh masyarakat Indonesia. Karena itu, ia tidak hanya membuka gerainya di pusat perbelanjaan yang berkelas.


"Masyarakat Indonesia kan ada 200 juta orang. Dan nggak semuanya orang kaya," ujarnya saat ditemui di Jakarta Pusat.


Keputusannya tersebut sempat membuat heran banyak orang. Namun Itang mengaku bahwa dirinya tidak peduli. Baginya hal tersebut justru merupakan sebuah pencapaian yang baik dalam kariernya.


"Jangan lihat kenapa saya berjualan di sini. Tapi lihat seberapa survive-nya saya di dunia mode. Ya itu karena saya ingin mengekspose bukan hanya untuk kalangan menengah atas, tapi juga menengah ke bawah," ujarnya.


Meski terlihat sangat percaya diri, nyatanya Itang sempat kesulitan ketika harus mendesain pakaian yang lebih banyak digemari pembeli.


Sebagai seorang desainer, Itang memang selalu ingin menciptakan sesuatu yang unik dan berbeda. Namun, karena fokusnya adalah mencari keuntungan. Maka Itang rela sedikit mengalah dan mulai merem ide-idenya untuk bisnisnya di lini ini.


"Sebagai desainer saya nggak mau mati ide, tapi sebagai pengusaha saya juga nggak mau rugi. Jadi saya diberi porsi sebanyak 20 persen, sisanya saya lihat dari selera pasar," ujar pria kelahiran 31 Desember 1958 ini. (umi)