Pancious Pancake di Kemang Hadirkan Atmosfer Baru




Suasana Panciuos Pancake Kemang (http://www.pancious.com/galleria/colony-6-kemang/)




Suasana Panciuos Pancake Kemang (http://www.pancious.com/galleria/colony-6-kemang/)



Pancious Pancake di Kemang Hadirkan Atmosfer Baru


VIVAlife - Santapan pancake di tengah kehidupan modern memang bukan makanan baru. Sarapan atau di saat waktu senggang, kue budar pipih ini tetap bisa diandalkan untuk mengganjal perut. Rasanya yang netral, membuat santapan ini mudah disandingi dengan berbagai jenis saus, mulai dari buah-buahan, madu, cokelat bahkan es krim.


Meski cukup populer di negeri Barat, konon pancake juga disebut-sebut sebagai makanan asli Yunani Kuno. Mereka umumnya, menyebut kue datar ini dengan teganites, yang berasal dari kata tagenon yang berarti penggorengan.


Teganites yang pertama kali dikonsumsi masyarakat Yunani kuno diperkirkan sekitar pada abad ke-5 sebelum Masehi. Teganites dibuat menggunakan tepung gandum, minyak zaitun, madu, susu dan disajikan saat sarapan pagi. Sebutan pancake pertama kali muncul di Inggris tahun 1400-an.


Seiring dengan kemajuan zaman, penyebaran cita rasa pancake pun semakin meluas dan berinovasi. Hal ini terlihat dari menjamurnya berbagai restoran yang menyajikan sajian pancake sebagai menu utamanya. Seperti Pancious Pancake House yang telah menjadi pionir di Jakarta.


Menurut Fransisca Tjong, owner dari Pancious Pancake, sambutan positif dari pencinta kuliner terhadap pancake, tak hanya membuat varian pancake berkembang tapi juga jumlah outlet. Ditemui dalam pembukaan gerai terbarunya, ia mengaku Pancious Pancake sendiri telah memiliki 9 cabang yang telah tersebar di berbagai kota luar Jakarta.


Untuk membuat sentuhan baru, Fransisca mengubah tatanan dekor dari gerai-gerai sebelumnya. Perbedaan yang mendasar adalah konsep desain interiornya yang mengambil tema industrial. Nuansa industrial tersebut sangat terasa dengan penggunaan dinding batu bata dan potongan-potongan kayu yang ditata sembarang. Desain artistik tersebut juga semakin terlihat edgy dengan lampu gantung, pintu geser kacar dan meja kursi khas industrial.


"Pancious Kemang menjadi outlet yang lebih luas dibanding outlet sebelumnya. Disini terdapat area outdoor yang luas sehingga cocok untuk bersantai," jelas Fransisca.


Hal tersebut dijelaskannya untuk mencocokkan outlet dengan lokasinya yakni, Kemang yang identik dengan tempat hang out yang homey dan cozy. Bahkan Pancious juga menghadirkan bir dan wine yang dapat dinikmati bersama pancake. Hal itu didasarkan pada target konsumen ekspatriat yang banyak bermukim di kawasan tersebut. “Di Kemang banyak bule, jadi kami ingin menciptakan tempat hang out yang nyaman seperti di Bali,” tambah Fransisca.


Kebiasaan para ekspatriat yang mengkonsumsi pancake sebagai menu sarapan juga membuat Pancious Kemang beroperasi lebih pagi, yaitu dari pukul 08.00 dan tutup lebih malam, yakni pukul 24.00 karena banyaknya masyarakat yang memilih hang out di Kemang hingga malam hari.